Tradisi Sedekah Bumi Kabupaten Pati

Minggu, 11 Januari 2015

Kabupaten pati merupakan salah satu kabupaten di Jawa tengah yang mempunyai beragam adat budaya dan tradisi, Terletak di jalur pantura, Kabupaten ini tentunya menjadi salah satu tempat untuk singgah bagi mereka yang melewatinya. Kabupaten Pati  ini boleh di bilang mempunyai dua bagian yang satu sama lain saling menguatkan, yaitu daerah Pesisir laut dan daerah pegunungan. Sebagai daerah pesisir laut sejak zaman dulu kabupaten pati selalu menjadi salah satu tempat transit bagi para prdagang bahkan menjadi salah satu tempat untuk menjajakan dagangan bagi para saudagar dari beberapa negara seperti india, arab dan eropa tentunya. Sebagai daerah pegunungan pati juga di jadikan tempat untuk bertapa ataupun sekedar untuk beeristirahat bagi para saudagar. Dengan hadirnya para pedagang dari berbagai daerah mau tidak mau maka tercampurlah tradisi-tradisi lokal, budaya masyarakat dengan pendatang, dan tentunya pula hal ini menjadikan kabupaten ini mempunyai banyak budaya dan tradisi yang beragam.

Kalau di daerah pesisir ada tradisi dan budaya yang sampai saat ini terus di lestarikan Seperti Lombana atau sedekah laut daerah pesisisir, maka di daerah pegunungan/daratan ada tradisi yang namanya Kabumi ( sedekah bumi) contohnya meron di sukolilo pati, seperti halnya sedekah laut, sedekah bumipun mempunyai arti yang sama dengan sedekah laut, akan tetapai cara dan tradisinya yang berbeda, kalau sedekah laut cenderung untuk memanjatkn puji syukur kepada Tuhan atas nikmat dari laut yang begitu besar, begitu pula sebaliknya sedekah bumi demikian juga. Kabumi (sedekah bumi) biasanya di laksanakan antar bulan syawal-bulan dzulhijjah (bulan besar dlm bahasa jawa), kegiatan ini biasanya di lakukan di tempat dimana salah satu cikal bakal dari desa tersebut di mkamkan, sebelum ritual ini di laksanakan, biasanya para ibu rumah tangga memesak berbagai masakan paling enak untuk di bawa ke tempat tersebut, dan makanan-makan tersebut akan di kumpulkan menjadi satu sebelum akhirnya nanti masyarakat setempat berdoa bersama-sama. dan secara bersama-sama makanan tersebut akan di makan, dan sebagian besar nantinya akan di bawa pulang orang dari berbagai daerah untuk di makan, kegiatan ini dulunya merupakan bentuk dari rasa sykur masyarakat kepada Tuhanya atas hasil bumi yang selama satu tahun di berikan.

Seiring dengan berjalanya waktu, sedekah bbumi sekarang bukan hanya sebagai kegiatan syakral masyarakat setempat, akan tetapi sekarang menjadi salah satu tradisi sakral yang di barengi dengan berbagai macam hiburan bahkan menjadi salah satu tradisi masyarakat yang menjadi potensi wisata bagi kabupaten pati, lihat saja contohnya di tunjung rejo, kegiatan ini di lakukan dengan berbagaimacam hiburan seperti pawai bareng yang di iringi dengan berbagai macam kesenian. Acara sedekah bumi sendiri ini sekarang di lakukan hampir satu minggu, biasanya di awali dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seoperti Hotmil qur"an, tahlil bersama dan pengajian umum, slain itu juga terdapat berbagai acara tradisional seperti pementasan kethoprak.

Memang acar seperti ini bagi sebagian orang di anggap menyimpang dari nilainilai agama kalu kita lihat dari kacamata yang sangat sempit, akan tetapai kalau kita lihat lebih luas, acara ini merupakan acara ukhiwwah  dan saling mengenal, berkumpul antar masyarakat, selain itu acara ini merupakan acra syukurnya masyarakat setempat dalam memenjatkan puji syukur kepada Tuhanya.

Apapun itu sedekah bumi sudah menjadi tradisi masyarakat dan kearipan lokal yang harus kita jaga sebagai aset wisata.

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.