Permainan Tradisional Jawa Timur

Jumat, 26 Desember 2014

Permainan tradisional adalah permainan yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, permainan tradisional juga memiliki banyak manfaat bagi fisik, perkembangan sosial, emosi, untuk mengasah ketrampilan dan lain-lain. Karena berbagai manfaat itulah maka sebenarnya permainan tradisional sangat baik untuk diajarkan dan dimainkan oleh anak. Permainan tradisional tentu akan melatih anak untuk bersosialisasi, berbeda dengan permainan-permainan jaman sekarang yang membuat anak cenderung bersifat individualis.

Kali ini permainan tradisional jawa yang akan kita bahas adalah permainan dari Jawa Timur, sebagian diantaranya:

1. Patil Lele


Permainan Patil Lele membutuhkan konsentrasi dan ketahanan fisik yang baik, terutama kekuatan pada tangan. Permainan ini kebanyakan dimainkan oleh anak laki-laki, bisa dimainkan di halaman rumah atau tanah lapang. Permainan ini merupakan permainan kelompok walau bisa juga bila hanya dua orang, tapi akan lebih seru bila berkelompok.

Cara Bermain: 

Pertama harus menyiapkan alat untuk bermainnya dulu yaitu dua potong kayu, yang satu berukuran 40 cm(induk) dan yang satu 6/7cm (anak), yang kemudian induk akan digunakan untuk memukul anak. Kemudian siapkan juga sebuah lubang di tanah berukuran kurang lebih 10cm, yang akan menjadi tempat tolakan potongan kayu.
Bila pemain sudah dibagi dalam 2 kelompok, seperti biasa tentukan siapa yang kalah dan menang. Yang kalah bertugas jaga dan yang menang bermain.
Tahap pertama, permainan dimulai saat potongan kayu “anak” diletakkan di atas lubang, yang kemudian dicukil dari bawah dengan induk sejauh mungkin oleh salah satu anggota kelompok yang menang. Setelah “anak” dicukil “induk” harus diletakkan di lubang tadi dalam posisi melintang. Semua pemain yang jaga berusaha untuk menangkap “anak”, bila berhasil maka pemain yang tadi mencukil dianggap gagal. Bila tidak ada yang berhasil menangkap maka pemain jaga harus melempar “anak” ke arah lubang dan harus mengenai “induk”, bila mengenai “induk” maka pemain yang tadi mencukil dianggap gagal dan berganti jaga, tapi bila tidak mengenai maka dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
Tahap kedua, “anak” diletakkan dengan posisi menancap dalam posisi miring di atas lubang, kemudian ujung “anak” yang ada di luar lubang dipukul dengan “induk” hingga meloncat ke atas. Saat itulah pemain yang tadi mencukilnya harus memukul sejauh-jauhnya dengan “induk”, bila tidak bisa memukul maka dianggap gagal. Dan seperti tahap satu tadi pemain jaga harus bersiap untuk menangkap “anak”, aturannya pun masih sama.
Setiap pemain jaga berhasil menangkap atau saat melempar anak dan mengenai “induk” akan ada poin yang nilainya telah disepakati bersama sebelum permainan.

2. Petak umpet


Petak umpet bisa dilakukan di halaman dan di lapangan, bisa dilakukan anak laki-laki sekaligus perempuan.

Cara Bermain:

Untuk cara bermain petak umpet sepertinya di daerah manapun peraturannya sama, yaitu pemain minimal ada 3 orang tapi lebih seru bila dilakukan ramai-ramai. Pertama pemain menentukan 1 pemain yang kalah, kemudian pemain yang kalah menutup matanya sambil menghitung 1-20 misalnya dan saat itu pemain yang lain harus sembunyi, setelah selesai menghitung pemain yang kalah harus mencari temannya sambil menyebut namanya. Bila semua pemain sudah ditemukan maka pemain yang pertama kali ditangkap, giliran menjadi pemain yang harus menghitung dan mencari teman lain. Tetapi bila ada salah satu pemain yang berhasil memegang pohon/tiang yang disepakati sebagai tempat kembali tanpa diketahui oleh pemain kalah maka pemain yang kalah harus rela untuk menghitung lagi, dan begitu seterusnya.

Permainan tradisional Jawa Timur yang lain masih banyak, seperti keladi, lompat tali dan lain-lain.

Permainan tradisional dari suatu daerah sebenarnya banyak memiliki kemiripan dengan permainan tradisional dari daerah lain, bisa hanya berbeda namanya karena memang perbedaan bahasa dan mungkin tahapannya juga agak sedikit berbeda. Misalnya permainan Patil Lele yang mirip dengan permainan Benthik, Congkak mirip bahkan sama dengan Dakon, dan lain sebagainya.

Namun kebanyakan permainan tradisional dari daerah manapun selalu mengajarkan kebersamaan, kesederhanaan, cekatan, ketrampilan, dan lain-lain. Banyak nilai positif yang dapat diambil dari tiap permainan tradisional.

Referensi: http://lbbkapurputih.wordpress.com/2012/06/06/permainan-tradisional-jawa-timur/

1 komentar:

Teguh mengatakan...

permainan tradisional Jawa Timur ini bikin gw inget zaman masa kecil dulu. tapi sayang sekarang udah jarang dimaenkan.

Posting Komentar

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.